Banyak yang belum mengetahui bahwa Budi Utomo, yang menjadi simbol Hari Kebangkitan Nasional setiap 20 Mei, bukanlah nama seorang tokoh, melainkan nama organisasi yang berarti “perilaku luhur.”

Organisasi ini didirikan pada tahun 1908 oleh para pelajar STOVIA, termasuk Dr. Soetomo yang saat itu masih mahasiswa.

Awalnya, keanggotaan Budi Utomo terbatas pada kaum priyayi Jawa dan Madura, dan perjuangannya tidak bersifat fisik, melainkan berfokus pada pendidikan dan kebudayaan. Presiden Soekarno menetapkan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada tahun 1948, di tengah masa agresi militer Belanda.