Siklon Tropis Senyar adalah sebuah siklon tropis langka dan mematikan yang menerjang Semenanjung Malaysia, Thailand Selatan, dan Sumatra, Indonesia pada bulan November 2025. Siklon tropis ini memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 49 mph (80 km/jam) dan membawa hujan deras serta banjir bandang ke Semenanjung Malaysia, Thailand, dan Sumatra, Indonesia.

Siklon tropis tersebut terbentuk akibat tekanan rendah pada 22 November 2025, daerah tekanan rendah tersebut menguat menjadi depresi ketika bergerak ke arah barat. Kemudian badai depresi tersebut menguat menjadi depresi yang dalam karena konveksi berkembang dan bertahan. Namun, perkembangan lebih lanjut terbatas karena kedekatannya dengan daratan. 

Siklon tropis Senyar menimbulkan angin kencang, tanah longsor, dan banjir bandang menewaskan setidaknya 1.261 orang pada ketiga negara. Indonesia terdampak sangat parah, dengan 961 korban jiwa, lebih dari 5.000 korban luka, dan 293 korban hilang dilaporkan di Sumatra (389 korban jiwa di Aceh, 338 di Sumatera Utara, 234 di Sumatera Barat). Thailand sendiri melaporkan 297 korban jiwa di 10 provinsi, termasuk 229 di Provinsi Songkhla. 

Sisa-sisa badai Senyar bergerak melintasi Malaysia dan muncul kembali di Laut Cina Selatan pada 28 November 2025, setelah itu Badan Meteorologi Jepang mulai melacaknya. Pusat Peringatan Topan Bersama juga melanjutkan peringatan, menyatakan bahwa badai tersebut telah bergerak ke cekungan Pasifik Barat dan beregenerasi.

Pada tanggal 20 November 2025, Departemen Meteorologi India (IMD) mulai melacak sirkulasi udara atas di Selat Malaka.[1] Selanjutnya pada tanggal 22 November 2025, daerah bertekanan rendah terbentuk sebagai akibat dari sirkulasi tersebut.

Kemudian pada tanggal 25 November 2025, daerah bertekanan rendah tersebut menguat menjadi badai depresi saat bergerak ke arah barat.[2] Selang satu hari kemudian pada awal tanggal 26 November 2025, IMD menamai sistem tersebut Siklon Senyar. Sistem ini bergerak di sepanjang pantai Sumatra dan melemah, dengan pusat sirkulasi tingkat rendah yang kecil.[3]

Siklon Tropis 95B tersebut mengalami intensifikasi dan resmi berstatus sebagai Siklon Tropis Senyar yang saat ini terpantau berada di perairan Selat Malaka, bagian Timur Aceh. Siklon Senyar saat ini memiliki pusat di 5 derajat LU dan 98 derajat BT dengan tekanan udara minimum di pusat mencapai 998 hPa.

Siklon tropis ini memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 43 knot atau sekitar 80 km/jam. Sejak 6 jam terakhir, siklon Senyar saat ini bergerak ke arah barat menuju wilayah daratan Aceh dengan kecepatan sekitar 10 km/jam dan memicu pertumbuhan awan konvektif di sekitarnya.[4]

BMKG mengungkapkan bahwa pada akhir November hingga awal Desember 2025, Sumatra bagian Utara mengalami puncak musim hujan, dengan curah hujan mencapai 300 mm. Pada saat bersamaan, terbentuk Bibit Siklon Tropis 95B di Selat Malaka, sebuah fenomena tidak biasa di dekat garis khatulistiwa.[5] Bibit siklon tersebut menguat menjadi Siklon Tropis Senyar pada 26 November 2025 pukul 07.00 WIB.

Pada 27 November 2025, Senyar melemah menjadi badai depresi dan bergerak ke arah timur.[6]Kemudian melemah lagi menjadi depresi setelah muncul kembali di Selat Malaka pada hari yang sama.[7]

IMD kemudian mengeluarkan nasihat terakhirnya pada sistem tersebut saat melemah menjadi daerah bertekanan rendah.[8] Badan Meteorologi Jepang (JMA) menyebutnya sebagai depresi tropis setelah melintasi 100ºBT.

Kemudian melakukan pendaratan kedua di Selangor, bergerak di atas semenanjung Malaysia.[9] Senyar terus bergerak ke timur perlahan-lahan sepanjang malam itu, mempertahankan intensitas depresi tropis.[10] JMA terus melacak Senyar sebagai depresi tropis pada 28 November 2025 saat muncul di Laut Cina Selatan bergerak ke arah timur laut.[11]JTWC juga mulai memantaunya lagi sebagai 34BB, menyatakan bahwa itu adalah regenerasi Senyar.[12]

Dampak dan akibat dari Siklon Tropis Senyar

Serangkaian bencana hidrometeorologi parah berupa banjir bandang, luapan sungai, dan tanah longsor yang menerjang wilayah utara dan tengah Pulau Sumatra pada akhir November 2025. Bencana ini utamanya berdampak pada tiga provinsi: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Kondisi cuaca ekstrem selama beberapa hari telah memicu banjir dan longsor, dengan wilayah yang paling terdampak yaitu: Aceh Tamiang, Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan[13]

Curah hujan yang ekstrem memicu bencana ini, namun para ahli dan organisasi masyarakat sipil menilai tingkat kehancuran yang masif merupakan hasil dari kombinasi cuaca buruk dengan kerentanan ekologis akibat degradasi hutan di wilayah hulu. Banyaknya jumlah korban jiwa akibat bencana ini menjadikannya sebagai, bencana alam paling mematikan di Indonesia sejak Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018, yang menewaskan 4.340 orang.[14]

Para pakar sepakat bahwa bencana banjir bandang dan longsor di Sumatra merupakan manifestasi dari dua faktor utama yang terjadi secara simultan: kondisi cuaca ekstrem yang dipicu oleh dinamika atmosfer global, dan kerentanan ekologis wilayah akibat kerusakan lingkungan yang berlangsung sistematis.[15]

Aceh

Berita Terkini Harian Aceh Tamiang Seperti Kota Mati Terbaru Hari Ini -  Kompas.com

Di Aceh, 389 orang tewas, 1.800 luka-luka dan 174 lainnya hilang, serta 775.346 orang mengungsi. [16]Banjir bandang dan tanah longsor yang memporak-porandakan sejumlah kabupaten/kota di Aceh juga merusak 77.049 rumah. Sementara fasilitas umum yang mengalami kerusakan di 18 kabupaten/kota seperti sekolah sebanyak 201 unit, perkantoran 138 unit, tempat ibadah 51, pesantren 4 unit, 302 titik jalan dan 152 jembatan. [17]

Sumatera Utara

Update Korban Bencana Sumatra Minggu Pagi 7 Desember 2025: 916 Orang  Meninggal, 274 Hilang

Setidaknya 338 korban tewas, dan 138 korban hilang akibat banjir dan longsor di seluruh wilayah Sumatera Utara. [18]Empat wilayah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, yang meliputi Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan, dilanda bencana akibat cuaca ekstrem secara bertubi-tubi pada hari Senin 24 November 2025 dan Selasa 25 November 2025. 

Akibat banjir dan longsor di Sibolga ini, satu warga mengalami luka-luka. Kerugian material untuk sementara mencakup 3 unit rumah terdampak termasuk 1 ruko. Beberapa akses jalan juga terdampak sehingga mengganggu mobilisasi warga. Sebanyak 50 unit rumah terdampak dan dua jembatan terputus akibat banjir serta tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Utara. Untuk wilayah Tapanuli Tengah, sebanyak 1.902 unit rumah terdampak banjir di 9 kecamatan, antara lain Kecamatan Pandan, Sarudik, Badiri, Kolang, Tukka, Lumut, Barus, Sorkam, dan Pinangsori. [19]

Sumatera Barat

Tujuh korban banjir bandang di Padang Panjang ditemukan meninggal - ANTARA  News

Di Sumatera Barat, 234 orang tewas, 95 hilang, dan 112 orang terluka.[20] Sebanyak 102 gedung sekolah mulai dari TK hingga SMP di Kabupaten Agam rusak akibat banjir bandang, longsor, dan angin kencang yang melanda daerah tersebut akhir November 2025 lalu. Kerugian akibat kejadian ini mencapai Rp7,8 miliar.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Agam, Andrinaldi, mengatakan kerusakan yang terjadi beragam, mulai dari bangunan hancur hingga hilangnya fasilitas belajar mengajar. Bangunan sekolah hancur total, ruang kelas rusak berat, akses jalan terputus, jembatan terputus, kerusakan atap, dinding retak, hingga hilangnya alat permainan edukatif dan perlengkapan belajar. [21]

 

 

 

 

Daftar Pustaka

  1. ^ "TROPICAL WEATHER OUTLOOK FOR THE NORTH INDIAN OCEAN (THE BAY OF BENGAL AND THE ARABIAN SEA) VALID FOR THE NEXT 168 HOURS ISSUED AT 0600 UTC OF 20.11.2025 BASED ON 0300 UTC OF 20.11.2025" (PDF). Departmen Meteorologi India. 20 November 2025. Diakses tanggal 25 November 2025.
  2. ^  "SPECIAL TROPICAL WEATHER OUTLOOK FOR THE NORTH INDIAN OCEAN (THE BAY OF BENGAL AND THE ARABIAN SEA) VALID FOR THE NEXT 168 HOURS ISSUED AT 0800 UTC OF 25.11.2025 BASED ON 0300 UTC OF 25.11.2025" (PDF). Departemen Meteorologi India. 25 November 2025. Diakses tanggal 25 November 2025.
  3. ^ Umasankar Das (November 26, 2025). "Tropical Cyclone Advisory No. 1 based on 0000 UTC of 26.11.2025" (PDF). Departemen Meteorologi India. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal November 26, 2025. Diakses tanggal November 26, 2025.
  4. ^ "Siklon Tropis Senyar Muncul, Aceh-Sumut Waspada Hujan Ekstrem"CNN Indonesia. 26 November 2025. Diakses tanggal 26 November 2025.
  5. ^ Zulfikar, Fahri. "Cuaca Ekstrem Melanda Aceh-Sumut, Kapan Puncak Musim Hujan 2025 Terjadi?"detikedu. Diakses tanggal 2025-12-03.
  6. ^ "TROPICAL CYCLONE ADVISORY NO. 9 FOR NORTH INDIAN OCEAN (THE BAY OF BENGAL AND ARABIAN SEA) VALID FOR NEXT 120 HOURS ISSUED AT 0430 UTC OF 27.11.2025 BASED ON 0000 UTC OF 27.11.2025" (PDF). Badan Meteorologi India. 27 November 2025. Diakses tanggal 27 November 2025.
  7. ^  "TROPICAL CYCLONE ADVISORY NO. 11 FOR NORTH INDIAN OCEAN (THE BAY OF BENGAL AND ARABIAN SEA) VALID FOR NEXT 120 HOURS ISSUED AT 0900 UTC OF 27.11.2025 BASED ON 0600 UTC OF 27.11.2025" (PDF). 27 November 2025. Diakses tanggal 27 November 2025.
  8. ^  "TROPICAL CYCLONE ADVISORY NO. 15 FOR NORTH INDIAN OCEAN (THE BAY OF BENGAL AND ARABIAN SEA) VALID FOR NEXT 120 HOURS ISSUED AT 2000 UTC OF 27.11.2025 BASED ON 1800 UTC OF 27.11.2025" (PDF). 27 November 2025. Diakses tanggal 27 November 2025.
  9. ^ "Cyclone Senyar Best Track"Pusat Peringatan Topan Bersama. Diakses tanggal 28 November 2025.
  10. ^ "WWJP27 RJTD 271800"Badan Meteorologi Jepang. 27 November 2025. Diarsipkan dari asli tanggal 27 November 2025. Diakses tanggal 27 November 2025.
  11. ^  "WTPQ31 RJTD 280000"Badan Meteorologi Jepang. 28 November 2025. Diarsipkan dari asli tanggal 28 November 2025. Diakses tanggal 28 November 2025.
  12. ^  "TROPICAL DEPRESSION 34W (THIRTYFOUR) WARNING NR 008"Pusat Peringatan Topan Bersama. 28 November 2025. Diarsipkan dari asli tanggal 28 November 2025. Diakses tanggal 28 November 2025.
  13. ^ Fika, Dian Rahma (27 November 2025). "Key Facts About North Sumatra Floods and Landslides That Killed Dozens"Tempo. Diakses tanggal 29 November 2025.
  14. ^ "Update Korban Bencana Sumatera: 753 Orang Meninggal, 526 Hilang"Kumparan.com. 2 Desember 2025. Diakses tanggal 2 Desember 2025.
  15. ^ Para pakar sepakat bahwa bencana banjir bandang dan longsor di Sumatra merupakan manifestasi dari dua faktor utama yang terjadi secara simultan: kondisi cuaca ekstrem yang dipicu oleh dinamika atmosfer global, dan kerentanan ekologis wilayah akibat kerusakan lingkungan yang berlangsung sistematis.
  16. ^ "Bertambah 23, Korban Meninggal Bencana di Aceh Jadi 389 Orang". Detik.com. 9 Desember 2025. Diakses tanggal 9 Desember 2025.
  17. ^ "Dampak Banjir Longsor Aceh: 77 Ribu Rumah dan 302 Jalan Rusak". CNN Indonesia. 03 Desember 2025. Diakses tanggal 03 Desember 2025.
  18. ^ "Update Sementara Bencana di Sumut: 338 Meninggal, 138 Hilang dan 650 Luka-luka"Medan.viva.co.id. 9 Desember 2025. Diakses tanggal 9 Desember 2025.
  19. ^ Putri, Zunita. (2025). "Dampak Banjir Bandang-Longsor di Sumut: Ribuan Rumah Rusak, 2 Jembatan Putus". detiknews. Diakses tanggal 26 November 2025.
  20. ^ "Data Terbaru Korban Banjir Sumbar, 234 Meninggal 95 Hilang, Agam Paling Terdampak"Media Indonesia. 8 Desember 2025. Diakses tanggal 9 Desember 2025.
  21. ^ Hayatul, Qadri. (2025) . "102 Gedung Sekola di Agam Rusak Akibat Banjir Bandang dan Longsor".  sumbarkita. Diakses tanggal 07 Desember 2025.