NASA mengidentifikasi asteroid Bennu sebagai salah satu asteroid paling berbahaya yang berpotensi menabrak Bumi pada 24 September 2182, dengan peluang tabrakan sekitar 1 banding 2.700. Bennu berdiameter 500 meter, cukup besar untuk menyebabkan kehancuran besar jika menabrak Bumi.

Para ilmuwan terus memantau lintasannya menggunakan data dari misi OSIRIS-REx, yang telah mengumpulkan sampel dari permukaannya. NASA juga mempertimbangkan teknologi pengalihan asteroid, seperti misi DART, untuk mengubah lintasannya jika diperlukan.

Meski risikonya kecil, pemantauan dan penelitian terus dilakukan untuk memastikan keamanan Bumi dari ancaman asteroid.